Rabu, 17 Agustus 2011

Miss You So Much Ayah....


Jogja, 12 Agustus 2011
Merindukanmu Setengah Gila

Lihatlah betapa sakitnya aku karena kehilanganku..
Lihatlah semenjak kepergianmu, mataku tak pernah tak terlihat sembab..
Lihatlah betapa timpang langkahku tanpa topanganmu..
Lihatlah hancurnya mimpi dan semangatku tanpa dampinganmu..

Hancurnya aku hingga setengah gila rasanya..
Putus asa berkali-kali menderaku..
Syukurku, ajaranmu sebelum meninggalkanku masih terpatri kuat di pikiran dan hatiku.
Dalam kesakitanku aku tak pernah melampiskannya ke jalan yang salah..

Ayah..andai aku tahu jalan seperti apa yang mesti kutempuh untuk membuatmu kembali, aku akan menempuhnya.
Rasa rinduku padamu sungguh menyakitkan.. Tak ada kata-kata yang mampu meredam rasa sakitku.
I really really really miss you Yah…

Selasa, 16 Agustus 2011

JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK JATUH CINTA PADA SAHABATMU


"JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK JATUH CINTA PADA SAHABATMU…."
09agustus2011

Hell yeah, I hate to say this but I have to. I had experienced this kind of relationship twice and I swear you it was not cool when the relationship had to be ended. Kamu yang tadinya terbiasa menghabiskan berjam-jam ngobrol ngalor-ngidul , curhat  dari A sampai Z dengannya akan berubah menjadi sedikit canggung ketika kalian saling jatuh cinta dan memutuskan untuk memiliki hubungan melebihi sahabat.

Mungkin positifnya, kalian sudah saling tahu kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Tak ada lagi yang penting untuk disembunyikan.  Praise The Lord kalo hubungan itu berjalan sebagaimana mestinya dan mungkin bisa berlanjut ke tahap berikutnya. But praise the demon if it should be ended.

Aku pernah dua kali jatuh cinta pada sahabat-sahabatku sendiri dan aku pun mencoba menjalin hubungan lebih dengan mereka dan sialnya aku tak ada satu pun yang berhasil. Malah yang ada aku merasa jauh lebih nyaman menyayangi mereka sebagai sahabat.

Ketika hubungan berubah dari sekedar persahabatan menjadi pacaran, awalnya mungkin akan sangat manis sebagaimana pasangan baru jadian pada umumnya. Parahnya kita yang biasanya apa adanya menjadi luar biasa sensitive ketika sahabat berubah status menjadi pacar. Segala ucapan dari sang pacar yang biasa dilontarkan ketika dia masih sekedar sahabat menjadi hal yang penting buat kamu untuk dicerna. Dia yang dulu biasa mengejek kamu dengan sebutan apa dan kamu pun tak pernah keberatan dengan ejekan tersebut tiba-tiba mengusik pendengaranmu ketika ejekan yang sama dilontarkan kepadamu setelah adanya hubungan yang special diantara kalian. Banyak hal yang sebenarnya sangat biasa tapi berubah menjadi kompleks buat kalian. Ini tentu saja mengagetkan setelah sekian lama kalian menjalani kebersamaan apa adanya dalam ikatan persahabatan.  Trust me, ini akan sangat rumit dan menyebalkan sekali buat kamu.

Belum cukup sampai disitu saja, ketika kamu sudah tak lagi mampu menghadapi segala kerumitan dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan special tersebut, ada dua jenis piala yang akan kamu dapatkan. Terserah pada dia memberi piala yang mana nantinya. Piala pertama adalah kembali bersahabat walaupun sempat didiamin beberapa lama dan tak lagi membahas hubungan yang lalu atau kamu akan diberikan piala kedua yang aku sebut  piala penderitaan . Piala penderitaan ini berisi kemarahan yang tak ada habisnya dari pihak yang tak menerima hubungan kalian harus berakhir.  Dan dijamin kalian tak akan bisa menjadi sahabat yang benar-benar  sahabat seperti dulu lagi. Dan aku berhasil menggondol 2 piala penderitaan dari dua sahabat sekaligus mantan-mantan pacarku.

So, please do not try to have a special relationship with your best friend. Even though you cannot hold that feeling, just please keep it for yourself. Never let him know. 

Pentingnya BERSYUKUR


Hey…cepat kejar ijasahmu, biar bisa berkumpul bersama kami lagi, biar cepat kerja dan mengejar mimpi-mimpimu yang lain

Huff…2 tahun yang lalu aku masih suka menertawakan kata-kata ini. Tapi setahun belakangan aku merasa ini seperti alarm yang bunyinya sangat tidak bersahabat. Terdengar sangat menyebalkan.
Memang merasa berkhianat sama diri sendiri. Bagaimana bisa aku menyia-nyiakan waktu yang tersisa dengan sederetan nilai yang ya Tuhan, aku sendiripun tak ingin melihatnya. Kuliah yang seharusnya bisa kelar dalam waktu yang singkat ternyata harus molor sampai waktu yang ga bisa aku tentukan. Dan demi Tuhan ini bukan hal yang ingin aku dapatkan. Aku punya alasan di balik semua kejadian ini.

Waktu terasa sangat panjang untuk orang yang sedang berjuang mengejar ketertinggalan seperti aku. Orang-orang sekitar terasa sangat tidak bersahabat. Mereka seakan  melempar pandangan sinis setiap saat dengan  banyak pertanyaan yang terlintas di kepala mereka, seperti mengapa aku masih di sini? Dan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan lainnya.
Membayangkannya saja membuat aku depresi. Aku sama sekali ga biasa dengan keadaan seperti ini. Ingin menyerah tapi aku tidak diajarkan untuk menjadi pecundang, pecundang yang meninggalkan kewajibannya sebelum selesai dengan baik. Ingin menangis tapi airmata saja tak akan cukup untuk membuat keadaanku menjadi lebih baik.
Tapi, hey..inilah kenyataan. Pengecut namanya kalau tidak berani menghadapi kenyataan. Hidup itu ga pernah lurus, akan banyak sekali belokan-belokan, tanjakan-tanjakan serta turunan-turunan yang akan membuat kamu terjatuh, terluka dan bahkan pingsan untuk sesaat.
Tentu saja ini penderitaan yang ga pernah aku bayangkan akan terjadi padaku. Ga ada seorang pun yang mau kejadian semacam ini terjadi dalam hidupnya. Namanya hidup siapa yang bisa menebak. Kita hanya bisa berencana dan Tuhan yang akan menentukan segalanya.

Tapi ada satu hal yang membuat aku masih mau berjuang dan punya keinginan untuk mengakhiri ini semua tanpa harus jadi pecundang, bersyukur, sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan dan sangat membantu memperbaiki segala hal tapi seringkali dilupakan. Dengan bersyukur, aku jadi merasa beruntung masih kuat ada di posisi aku sekarang yang orang lain belum tentu bisa hadapi. Bersyukur membuat aku jauh merasa jauh lebih beruntung dari semua orang. Bersyukur membuat aku tak lagi peduli pada apa yang orang pikir dan katakan tentang hal ini. Dan ini hidupku, bukan hidup orang lain. Aku yang bertanggung jawab atas hidupku sendiri. Jangan dengarkan apa kata orang just keep stepping, keep moving on… I decide my own life.